top of page

S E G A L A

Jurnalis, Ilmu Lain Menolong Orang 

Ketika impian menuju Sorbonne harus tertunda, beberapa pilihan untuk menyambung kehidupan alias cari uang mulai berdatangan.

 

Mulai dari perusahaan berlian Perancis sebagai asisten direktur yang gajinya berjuta-juta, hingga kembali menjadi seorang pramuwisata yang sebelumnya sudah ditekuni.

​

Dari berbagai kesempatan yang datang, akhirnya profesi sebagai jurnalislah yang menjadi pilihan. 

​

Meski gaji tidak seberapa, ilmu dan tantangan baru menjadi alasan terkuat menjadi seorang jurnalis.

​

Terbukti, hanya sekira empat bulan saja menjalani profesi ini, wawasan akan permasalahan semisal sosial, kemanusiaan, hingga politik lebih terbuka.

​

Selain mencari kebenaran dari permasalahan-permasalahan tersebut, yang membanggakan menjadi seoarang jurnalis adalah dapat menolong orang lain dalam bentuk lain.

​

Berinteraksi dengan orang tidak mampu semisal gelandangan, pengemis, hingga pedagang kaki lima adalah satu diantara cara menolong yang dilakukan seoarang jurnalis.

 

Berhasil mempertemukan orang tidak mampu dengan para "pahlawannya" adalah satu kebanggaan yang luar biasa bagi seorang jurnalis.

 

Bagaimana cara mempertemukannya ? Menulis semua keluh kesah orang-orang tidak mampu hingga akhirnya dibaca oleh orang-orang baik hati di luar sana.

 

Jurnalis, cara baru yang saya temukan untuk menolong orang.

 

  

​

​

 

 

 

Tentang Penulis

Saya ingin segala perjalanan dan pengalaman hidup tersimpan dalam tulisan yang mungkin bisa menginspirasi, menghibur atau bahkan menjengkelkan karena sotoy.

Join my mailing list

bottom of page